Medan (ANTARA) - Pakaian bikini yang dikenakan Putri Indonesia, Zivanna Lethisa Siregar di ajang Miss Universe mengundang kontroversi di kalangan warga Medan.
"Putri Indonesia terlalu berani mengenakan pakaian bikini. Padahal dalam pandangan umum masyarakat Indonesia yang dikenakannya itu keluar dari batas nilai kesopanan, apalagi untuk ukuran orang Medan," kata Maradoli Nasution, Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) kepada ANTARA di Medan, Rabu.
Menurut dia, pose Putri Indonesia di depan juri Miss Universe yang ditayangkan di televisi nasional sangat tidak pantas. Bikini tersebut seharusnya tidak dikenakan dengan alasan apa pun jika tujuannya benar-benar untuk membangun citra dan promosi Indonesia.
Tayangan televisi tentang pakaian bikini Putri Indonesia, lanjut dia, juga merupakan pendidikan yang buruk bagi anak bangsa ini. Sangat sulit menjelaskan secara rasional kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk tidak larut dalam pola pikir kebebasan ala negara Barat saat menonton siaran televisi itu, katanya.
Dia mengharapkan, pemerintah mengkaji ulang kerangka berpikir tentang kepesertaan Putri Indonesia di ajang Miss Universe. Harusnya dikembalikan lagi kepada alasan dasar pengiriman Putri Indonesia di kontes wanita tercantik dunia yaitu promosi dan memperkenalkan kekayaan budaya.
Artinya tujuan dasar itu yang harus dikedepankan, bukan mengamini semua keinginan dewan juri yang jelas melanggar nilai yang dianut masyarakat Indonesia, katanya.
Pendapat berbeda dilontarkan W Pohan, warga Medan yang menilai pakaian bikini itu sah-sah saja karena bukan dimaksudkan untuk "menjual" tubuh. Menurut dia, bikini hanya satu sesi karena yang paling menentukan adalah kecerdasannya.
"Banyak yang cantik-cantik, tapi yang terpilih akhirnya mereka yang mampu menjawab pertanyaan dewan juri dengan cerdas," katanya.
Sementara pengamat sosial di Medan, Arifin Siregar mengatakan, wajar terjadi kontroversi di tengah masyarakat khususnya di Medan karena ada marga di belakang nama Putri Indonesia itu dan tidak semua menerima nilai-nilai Barat.
Untuk itu menurut dia, pemerintah harus mengkaji ulang tujuan pengiriman Putri Indonesia ke ajang ratu sejagad. Kalau tetap "ngotot" mengirimkan utusan ke ajang Miss Universe, harusnya dijelaskan kepada masyarakat sehingga tak mengundang kontroversi, katanya. (Antara)
___________________________________________________________________
Budaya adalah hasil dari akhlak manusia yang bisa dilihat, ditirukan ataupun dirubah. Manusai mengenal akhlak dari agama, sehingga budaya merupakan bagian dari pelaksanaan beragama.
Dalam budaya islam berpakaian bikini bagi wanita diluar rumah dan dilihat oleh bukan mahram adalah dilarang, dan berbeda dengan budaya berpakaian dari agama selain Islam.
Seharusnya permasalahan berpakaian bikini dikembalikan pada urusan agama pemakainya, jika dia muslimah/muslim maka dia telah melanggar larangan Allah swt dalam agama islam. Dan sebagai seorang muslimah/muslim dia mendapatkan nasehat dari ahli agama islam, jika tidak bersedia menerima nasehat maka diberi sangsi/denda bagi pelanggar aturan agama tersebut.
Negara Indonesia adalah negara beragama, viva Indonesia viva agama Islam. (M. Hadi/http://www.partairepublik.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar