MANUSIA BUKAN HOMOSAPIENS
oleh Muthofar hadi, S.Si/Mantan Ketua HIMABIO FMIPA UNS
Ilmu Taksonomi mengatakan ada 2 kingdom dalam membedakan makhluk hidup, yaitu 1. Kingdom Hewan, dan 2 Kingdom Tumbuhan. Di dalam Kingdom Hewan manusia ada di class homo sampai sekarang atau Genus.
Manusia dalam class atau genus Homo telah dibedakan dalam banyak spesies sampai spesies baru hasil dari evolusi di bumi dengan nama manusia modern (Homo sapiens).
Dua teori tersebut, yaitu taksonomi dan evolusi, memiliki dukungan dari pembagian hewan kedalam herbivora, carnivora, dan omnivora.
Herbivora sebagai hewan pemakan tumbuhan, Karnivora adalah hewan pemakan hewan, dan omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan hewan.
Dalam pembagian ketiga jenis makanan itu manusia kemudian masuk dalam kelompok hewan lagi dalam omnivora.
Saya mengatakan bahwa manusia paling awal adalah Adam dan Hawa, dan mereka adalah hasil ciptaan dari Allah swt bukan hasil evolusi dari Homo sapiens, dan bukan hewan.
Sebelum Adam dan Hawa diciptakan, saya mengatakan bahwa homo telah hidup di bumi. Contoh dari homo adalah homo erectus, homo wajakensis, homo afrika, yang telah hidup dalam waktu yang berbeda. Mereka telah ditemukan dan diteliti hidup beratus juta tahun yang lalu. Sedangkan dari Nabi Adam sampai sekarang tidak ada seratus juta tahun. Apalagi jika dihitung dari Nabi Musa tidak sampai 5000 tahun.
Mereka manusia purba secara fisik hanya mirip tidak sama dengan manusia, tetapi dalam kemiripan itu terdapat perbedaan secara spesifik. Manusia Adam diciptakan dari tanah, mungkin manusia purba yang ada dulu diciptakan dari air seperti hewan dan tumbuhan.
Manusia Adam dan Hawa
Dalam pelajaran agama, Adam adalah nama dari seorang Nabi dan Hawa adalah nama isteri Adam.
Dalam Islam Adam adalah manusia yang diciptakan dari tanah, yang dibentuk, dan ditiupkan ruh kedalamnya sehingga sempurna penciptaannya sebagai manusia.
Setelah Allah swt menciptakan Adam, Adam diberi teman manusia yang diciptakan dari tulang rusuk Adam yang bernama Hawa.
Keduanya tinggal di Surga dengan pakaian yang menutupi aurat mereka, dan karena mereka melakukan ajakan iblis –ciptaan Allah swt yang membangkan dari menjalankan perintah Allah swt- dengan melanggar perintah Allah swt, maka Adam dan Hawa diperlihatkan auratnya kemudian dikeluarkan dari surga menghuni Bumi sampai waktu yang ditentukan.
Keduanya menyesali perbuatannya saat di surga dan mendapat bimbingan dari Allah swt untuk bertaubat.
Setelah keduanya bertaubat mereka adalah sepasang manusia pertama yang ada di bumi, dan musuh mereka sama seperti musuh Allah swt iblis yang tidak bisa dilihat oleh Adam dan Hawa.
Adam dan Hawa selama menetap di bumi sudah dinikahkan oleh Allah swt setelah mereka saling bertemu di padang arafah, dan mulailah kehidupan berumahtangga manusia pertama di bumi.
Mereka dikaruniai anak-anak yang lahir kembar laki-laki-perempuan. Dan sebagai seorang kepala keluarga Adam kemudian menikahkan anak-anaknya dengan cara, anak laki-laki dinikahkan dengan anak perempuan yang bukan kembarannya.
Dan ketentuan nabi Adam tersebut ditentang oleh seorang anak laki-lakinya, yang bernama Qobil.
Qobil bersikeras menikah dengan saudara kembarnya Wadingah, sedangkan Adam sudah menentukan kawin silang Habil tidak dinikahkan dengan saudara kembarnya Damimah, tetapi dengan Wadingah.
Untuk menentukan keputusan tersebut Adam meminta Habil dan Qobil untuk berkorban, dan Qorban Habil yang diterima Allah swt.
Tetapi Qobil masih tidak terima dan membunuh Habil. Dan pembunuhan itu menjadi pembunuhan pertama manusia kepada manusia di bumi.
Sampai kemudian Qobil menguburkan mayat saudaranya itu seperti dia melihat seekor burung gagak yang setelah selesai bertarung menguburkan gagak yang mati.
Itu juga merupakan penguburan pertama manusia di bumi.
Bukti-bukti vosil manusia purba (Homo) yang ditemukan tidak bisa diklaim sebagai manusia seperti halnya Adam, Hawa dan keturunan-keturunannya.
Manusia sekarang adalah hasil dari buah perkawinan manusia dari keturunan Adam dan Hawa.
Perbedaan warna kulit sudah ada sejak nabi Adam melahirkan anak-anaknya, yaitu Habil dan Damimah berwana kulit hitam, sedangkan Qobil dan Wadingah berwarna kulit putih.
Sumber :
1. Ayat-ayat Al Quran
2. Kisah 25 Nabi dan Rasul dalam http://www. wikipedia.com
3. Pelajaran Biologi dari SMP – PT
4. Zaidan, Abdul Karim, Prof. Dr., Kisah-Kisah Al Quran : Pelajaran untuk dakwah dan Kehidupan Berjamaah, Jakarta Robbani Press, 2001
Diposkan oleh dodi/dodik di 14:10
Reaksi:
1 komentar:
dodi/dodik mengatakan...
Saya sudah lama berpikir dan berseberangan pemikiran dengan ilmu pengetahuan yang menempatkan manusia di kingdom hewan. Dan sekarang tanggal 27 Maret ini saya tulis ulang ide saya, beberapa hari sebelumnya saya posting di htt://www.muthofarhadi.mul
Sejak Kapan Kita Masuk Islam?
8 tahun yang lalu
Yanu Aryani menulis pada 16 April 2009 jam 20:14
BalasHapusUntuk menganalisa suatu topik permasalahan. Langkah pertama yang kita buat dalam dikusi adalah membuat etika dalam perdebatan. Pertama: jika sama2 setuju dengan asumsi, maka mari kita lanjutkan diskusi. Kedua bila tidak, mari buat kesepakatan bahwa kita sepakat untuk tidak sepakat :)
Permasalahan apakah adam manusia pertama dibumi? dan apakah benar evolusi terjadi pada manusia?
Apa yang akan dipegang dalam pembahasan, apakah kajian ilmu pengetahuan atau kajian agama?
Kajian ilmu berasal dari pembuktian empiris dari suatu pertanyaan yang timbul akan suatu keragu-raguan. Sedangkan Kajian agama akan meneguhkan keragu-raguan yang timbul dengan pembenaran2 yang terkonserfasi pada ayat2 Al Quran. Kecenderungan sikap apologetik sangat kental pada kajian agama, karena logika terbelenggu oleh suatu doktrin.
Kalau dalam hal ini, yang digunakan adalah kajian agama, mk yang terjadi adalah upaya terus menerus mencari pembenaran yangs sesuai dengan Quran.
....."Dalam Islam Adam adalah manusia yang diciptakan dari tanah, yang dibentuk, dan ditiupkan ruh kedalamnya sehingga sempurna penciptaannya sebagai manusia.
Setelah Allah swt menciptakan Adam, Adam diberi teman manusia yang diciptakan dari tulang rusuk Adam yang bernama Hawa.
Keduanya tinggal di Surga dengan pakaian yang menutupi aurat mereka, dan karena mereka melakukan ajakan iblis –ciptaan Allah swt yang membangkan dari menjalankan perintah Allah swt- dengan melanggar perintah Allah swt, maka Adam dan Hawa diperlihatkan auratnya kemudian dikeluarkan dari surga menghuni Bumi sampai waktu yang ditentukan.".........
Pertama: "Islam" yang mana yang dimaksud? (karena setahu saya, saat ini Islam begitu banyak memliki warna)
Kedua: "manusia yang diciptakan dari tanah, yang dibentuk, dan ditiupkan ruh kedalamnya sehingga sempurna penciptaannya sebagai manusia".. pernyataan ini dari mana? (Quran bukanlah hasil sejarah, bisa jadi ini hanya cerita turunan dari kisah2 yahudi)
Ketiga: asumsi saya Allah itu konsisten. Apakah anda setuju?
semisal: jika saya melepaskan koin dari tangan saya, maka yang terjadi adalah koin tersebut akan jatuh kebawah (karena gaya gravitasi--dilakukan dibumi bukan diluar angkasa). Padahal kalau mau Allah bisa aja membuat koin itu melayang-layang, namun tidak demikian. Karena Allah menunjukkan konsistensinya.
Kalau saat ini Allah konsisten, maka sifat Allah ini akan sama berlaku pada setiap jaman, bahkan jaman nabi sekalipun.
Oleh karena itu, jika saat ini manusia terjadi karena pembuahan sel telur oleh sperma. Maka hal yang sama terjadi juga pada zaman nabi. Sehingga konsitensi Allah terlihat bahwa demikianlah proses pembentukan awal embryo manusia yang hingga kini masih diyakini manusia, namun jika ada statemen bahwa manusia diciptakan dari tanah, hal ini terlihat inkonsistensi Allah. apakah benar demikian sifat Allah??
Dodi Muthofar Hadi menulis pada 17 April 2009 jam 15:36
BalasHapusassalamu'alaikum warohmatullahiwabarokatuh
salam sejahtera bagi kalian semua umat muslim
saya percaya Allah swt, dia ada di atas singgasananya.
Itu keyakinan saya dari ayat Al Quran
Al Quran adalah Kitab Suci dari Allah swt untuk manusia sejak Nabi Muhammad saw sampai akhir zaman atau sampai hari kiamat.
Pernyataan ini sudah menjawab pernyataan keyakinan saya sebagai seorang muslim.
Saya percaya Kitab Al-Quran sebelum Ilmu Pengetahuan mengatakannya.
Semisal koin yang anda lepaskan tidak berdasarkan jatuhnya tetapi niat anda menjatuhkan koin itu kemana. Anda bisa melepaskan koin tanpa jatuh ke bawah, misal di laut merah, atau di ruangan yang tidak bergrafitasi. Anda tentu memiliki referensi dimana anda akan menemukan ruangan tidak bergrafitasi.
Ayat Al Quran sudah mengatakan akan takdir, anda percaya bahwa benda yang ada di bumi jatuh jika dilempar ke atas kembali ke bumi? apa yang menyebabkan anda menyangkal takdir Allah ?
Sungguh orang-orang Yahudi tidak memiliki pengetahuan tentang Al-Quran, bahkan mereka akan mengatakan berbeda dari yang ada dalam Al Quran.
Hanya Kitab Suci Al Quran yang saya baca dan menyatakan bahwa manusia bernama Adam diciptakan dari tanah.
pernyataan yang anda tanyakan ini : "manusia yang diciptakan dari tanah, yang dibentuk, dan ditiupkan ruh kedalamnya sehingga sempurna penciptaannya sebagai manusia".. pernyataan ini dari mana?
benar dari Al Quran, dan anda bisa menanyakan ayatnya dan suratnya.
saya tidak menuliskannya karena saya tidak membuka langsung dari Al-Quran namun kutipan ayat dari buku yang saya baca, direferensi saya di akhir tulisan.
Pengetahuan keislaman anda saya pertanyakan, islam itu hanya satu, yaitu yang bershahadat "TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN NABI MUHAMMAD SAW ADALAH UTUSAN ALLAH". Kelompok Islam tidak terpecah, namun memiliki keanekaragaman dalam memahami Al-Quran dan Hadist tanpa melepaskan syahadat. Jika mereka melepaskan syahadat maka disebut non islam atau kafir.
Wassalamu'alaikum warohmatullahiwabarokatuh
Gde Wichaksana menulis pada 18 April 2009 jam 10:18
BalasHapussalam semua, ternyata sudah dimulai perdebatan wacana yang telah dikemukakan oleh mas Dodi. Namun bila permasalah ini yang bersifat "TEORI" kita bawa kedalam ranah Agama sampai ke hari kiamat pun tidak akan ada titik temunya.
Bila Agama mengatakan tidak ada bukti yang kuat mengenai terjadinya evolusi, maka dari sudut lain pun akan berkata adakah bukti Adam dan Hawa adalah manusia pertama di dunia ??
Jadi bila kita hanya ingin percaya kepada agama maka percayalah kepada Agama tanpa harus memperjuangkan bahwa "TEORI" yang salah "AGAMA" yang benar ataupun sebaliknya. Mari kita berjalan dalam koridornya masing - masing.
Thanks
Yanu Aryani menulis pada 22 April 2009 jam 0:44
BalasHapusKalau maksud saya bukan begitu. Ta' revisi ya preface saya tentang ranah kajian.
Begini, Agama itu cakupannya meliputi seluruh alam. Ilmu menjelaskan secara empiris fenomena alam, jadi ilmu merupakan bagian dari agama. Seharusnya ilmu jangan dipisahkan dari agama. Karena ilmu menambah khasanah keagamaan dalam menuntun manusia.
Pada dekade sebelum masehi, yang berkembang adalah filsafat Yunani. Kemudian sekitar tahun 600M, Nabi Muhammad diberi wahyu untuk menyampaikan firman Allah melalui jibril. Setelah nabi wafat, lalu dikumpulkan menjadi satu yaitu al-Quran.
Pada perjalanan ilmu, sekitar tahun 900 M, filsuf2 Islam mengalami berbagai benturan dalam mempertemukan dua pandangan yaitu pandangan filsafat Yunani dan pandangan keagamaan (red-Islam).
Sepanjang yang saya baca dan ketahui, Islam al-farabi beda dengan Islam ibnu Sina, Islam sayyid Qutb beda dengan Ibnu Thaimiyah, Islam Hisbuth Tahrir beda dengan Islam Ahmadiyah, Islam Nu beda dengan muhammadiyah, Islam syiah beda dengan Islam sunni dan beda lagi dengan Islam liberal. Lalu mana yang lebih islam?
Al-Farabi berpendapat bahwa filsafat setara dengan kewahyuan. Jika setuju dengan al-Farabi, maka saya sepakat dengan yang dikatakan "islam hanya satu" itu.
Kalau ada yang percaya bahwa hawa adalah istri adam. silahkan saja. namun saya tidak sependapat, karena berdasarkan dalil naqlinya dalam ayat Quran, hingga kini saya tidak menemukan ada satupun ayat yang menyatakan bahwa hawa adalah istri adam.
Jika memang saya salah mohon dikoreksi. Kalau ada yang meragukan keislaman saya, monggo saja. Namun saya tidak pernah berniat untuk meragukan keislam seseorang :)
Dodi Muthofar Hadi menulis 18 jam yang lalu Sabtu 23 Mei 2009
BalasHapusSaya akan menjawab sesuai keyakinan saya. Yanu benar bahwa agama dan ilmu tidak boleh dipisahkan. Dan saya senang Yanu berkenan mempelajari Islam sehingga saya juga akan bertambah ilmu agama islam saya dan Yanu juga, karena saya juga belajar untuk menjawab dengan ayat-ayat Al Quran.
Allah swt berfirman :
"Kami kisahkan kepada kamu, sebaik-baik kisah" (Yusuf:3)
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Ku-tiupkan kepadanya roh(ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Shad: 71 - 72)
"Dan ketika Kami katakan kepada Malaikat: "Sujudlah kalian kepada Adam, maka Malaikatpun segera sujud, kecuali Iblis ia abai, maka Kami katakan: "Wahai Adam sesungguhnya ini (Iblis) adalah musuh bagi kamu dan istrimu, maka janganlah sekali-kali ia mengeluarkan kalian berdua dari surga hingga kamu sengsara" (Thaha: 116-117)
"Apa yang menghalangimu hingga kamu tidak sujud ketika Aku perintahkan kepadamu". Iblis berkata, "Saya lebih baik dari Adam, saya diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah" (al - A'raf:12)
"Dan Kami berfirman,"hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang zalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh syetan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu!,..sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain dan bagi kamu ada tempat kedamaian di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan" (al Baqarah; 35 - 36)
"Maka syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal dalam surga". "sesungguhnya saya adalah termasuk orang-orang yang memberi nasehat". (al-A'raf: 20-21)
"Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu), dengan tipu daya, tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang Kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua. Adam berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah berbuat aniaya terhadap diri Kami, karenanya jika Engkau tidak memberi pengampunan dan rahmat kepada kami tentulah Kami tergolong orang-orang yang zalim" (al-A'raf: 22-23)
"Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah dia. Kemudian Tuhannya memilihnya (menjadi nabi) maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk" (Thaha: 121 - 122)
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya karena Allah Maha menerima taubat dan Maha Pengasih" (al-Baqarah: 37)
Maha benar Allah dengan segala firmannya. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.