Senin, 09 Maret 2009

The Modern State

The Modern State

Negara Tanpa Pajak


  • Negara

Dalam posting saya Negara Lupa Negeri atau Negeri yang Dilupakan Negara, Dunia dan Kota banyak saya ungkapkan tentang definisi sebuah negara, dan pemerintahan. Dalam sub judul negara ini saya akan lebih banyak mengulas akan sejarah dari beberapa negara dalam menjalankan dan memerangi pajak.

Sejarah Negara Majapahit di Jawa, Negara Sriwijaya di Sumatera, dan Negara Singasari di Nusantara menjalankan kekuasaannya berdasarkan keturunan, sehingga terjadi perpecahan dikarenakan perebutan kekuasaan. Baik secara langsung oleh anak-anak Raja atau melalui tangan orang lain yang menggunakan mereka sebagai simbol Raja.


Setelah kerajaan-kerajaan tersebut, di Nusantara ada kerajaan pertama islam dengan sistem kekhalifahan, dan karena ada di wilayah di bawah kekhalifahan maka negara ini berbentuk kesultanan. Sebelum berdiri negara Demak, ada sebuah cerita di bagian negara Majapahit tentang penentangan pajak oleh rakyat.


Dia bukan dari rakyat kebanyakan, namun dia merupakan keturunan dari seorang Tumenggung di wilayah negara Majapahit. Dia banyak mendapatkan ilmu pendidikan dari guru-guru agama islam, bahkan ada penasehat dari Ketemenggungan tersebut yang menggunakan hukum islam untuk menghakimi kaum muslim yang melanggar perintah Allah swt di daerah Ketemenggungan tersebut.


Setelah rakyat ini dewasa, dan berani mengemukakan idenya sendiri serta mampu mempertahankannya, dia memilih jalan sendiri. Dia pergi keseluruh pelosok wilayah kekuasaan orang tuanya dan banyak melihat kelaparan, sehingga pilihannya tidak hanya dibicarakan namun kemudian dilaksanakan dengan membagikan beras kepada rakyat yang kelaparan tersebut.

  • The Modern State

Dia menjalankan idenya dengan sembunyi-sembunyi, dia memakai topeng agar orang yang melihatnya tidak mengenalinya. Dia mengambil harta pajak yang dikumpulkan dari rakyat ayahnya untuk dibagikan kembali kepada rakyat. Setiap kali ayahnya akan mengirim harta pajak kepada penguasa negara Majapahit jumlahnya selalau berkurang dari jumlah yang telah dikumpulkan.


Dia bergerak sendiri, dan tidak ada orang yang tahu akan gerakannya. Sampai suatu saat Ayahnya menyuruh untuk menyelidiki dengan sembunyi-sembunyi siapa yang mengambil harta pajak yang akan dikirim ke negara Majapahit. Hilangnya harta pajak ini telah menggoncangkan kekuasaan Ayahnya, dan terjadi saling curiga diantara pembantu-pembantu Ayahnya, dan sampai juga ke penguasa di negara Majapahit. Dengan kesigapan para prajurit ayah pemuda tersebut, dia akhirnya tertangkap, dan sebagai seorang muslim dia kemudian dihukum potong tangan. Namun karena dia melakukannya baru pertama kali dia mendapatkan keringanan dengan di pukul rotan kedua tangannya sebanyak 100 kali.


Dia adalah Raden Sahid, setelah dia mengembara, keluar dari keluarga dan wilayah kekuasaan ayahnya, dia mendapatkan guru agama bernama Sunan Bonang. Dan setelah Raden Sahid matang ilmunya dia kemudian diangkat menjadi sunan sebagai seorang dai di daerah Jawa, dan Nusantara, bahkan menurut riwayat sampai ke Malaysia dan negara-negara tetangga Indonesia sekarang ini. Dia dikenal dengan nama sunan Kalijaga.


Dan kemudian dengan ijin Negara Majapahit para Sunan mendirikan negara sendiri yang berbentuk Kesultanan, lepas dari Negara Majapahit termasuk bebas pajak kepada Negara Majapahit, dan bebas dari memungut pajak rakyat. Yaitu dengan sistem Islam sampai kerajaan ini kalah perang melawan penjajah Portugis dan hilang dari sistem kerajaan islam di Indonesia sampai saat ini.


Posting yang lain ada :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog/Web yang perlu diwaspadai

Iklan